Mecin Sering Dianggap Bikin Bodoh, Faktanya Tak Demikian

Pesona Moderato FM Madiun

Mecin Sering Dianggap Bikin Bodoh, Faktanya Tak Demikian

Generasi milenial yang memiliki tingkah laku unik dan tidak lazim, kerap disebut sebagai ‘generasi mecin’. Penggunaan kata mecin pun merujuk pada konotasi negatif, karena disangkutpautkan dengan tingkat kecerdasan otak seseorang.

Faktanya, Monosodium Glutamat (MSG) atau yang populer disebut mecin tidak berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Justru bisa mendatangkan manfaat bagi tubuh.

” MSG terdiri dari natrium sebanyak 12%, yang bagus buat kontraksi otot, selain itu ada glutamat sebanyak 78%” ujar Hardinsyah, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institus Pertanian Bogor.

” Glutamat ini merupakan zat gizi berupa asam amino untuk menyusun protein, serta mengandung air 10%,” tambah dia.

Menurut Hardinsyah, ketakutan masyarakat kepada mecin sangat berlebihan sejak beredarnya penelitian Olney mengenai bahaya MSG yang diujikan kepada tikus.

” Penelitian yang dilakukan Olney pada tikus di tahun 60an, akibat adanya aduan orang di Amerika yang pusing habis makan di restoran China, makanya dinamakan Chinese Restaurant Syndrome. Dosis yang diberikan ke tikus itu tidak masuk akal, berlebihan, ya jelas tikus-tikus itu mengalami kerusakan otak,” jelas Hardin.

Hardinsyah menambahkan, manusia sudah memiliki ukuran acuan sendiri dalam mengonsumsi setiap makanan, termasuk mecin. Menurutnya tidak mungkin manusia mengonsumsi mecin berlebihan seperti tikus-tikus yang diuji oleh Olney.

” Penelitian menunjukkan, penggunaan MSG pada makanan justru mengurangi asupan sodium dan menghadirkan rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan makanan yang hanya diberi garam,” tegas Hardin.

Baik garam dan MSG, sama-sama mengandung sodium yang dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Namun, kadar sodium dalam MSG lebih sedikit, sehingga MSG lebih aman dikonsumsi daripada garam.

 

Sumber : www.dream.co.id

Have your say