METODE SON RISE DAN ABA-VB

Pesona Moderato FM Madiun

METODE SON RISE DAN ABA-VB

SON RISE adalah program berbasis rumah untuk anak-anak dan orang dewasa dengan gangguan spektrum autisme dan disabilitas perkembangan lainnya, yang dikembangkan oleh Barry Neil Kaufman dan Samahria Lyte Kaufman untuk putra mereka Raun, yang didiagnosis autisme dan diklaim telah pulih sepenuhnya dari kondisinya. Program ini dijelaskan oleh Autism Speaks sebagai “program yang berpusat pada anak yang menempatkan orang tua sebagai terapis utama dan direktur program mereka.”

Para orang tua dilatih di Kaufman Autism Treatment Center of America (ATCA) – divisi dari The Option Institute di Sheffield, Massachusetts yang mengajarkan The Son-Rise Program. Di sana, keluarga Kaufman dan sesama anggota staf mengajari keluarga dan profesional bagaimana menyadari sikap mereka — prinsip inti dari terapi — untuk membangun ikatan dan hubungan, serta menciptakan ruang bermain atau ruang bermain yang rangsangan rendah dan bebas gangguan. ruang perhatian lingkungan sehingga orang autis (anak-anak atau orang dewasa) dapat merasa aman dan mengendalikan rangsangan yang berlebihan . Orang tua dan fasilitator bergabung dalam perilaku stimming eksklusif dan terbatas dari orang autis sampai orang autis menunjukkan isyarat sosial untuk bersedia terlibat. Kemudian dorongan untuk kegiatan sosial yang lebih kompleks dilakukan dengan cara non-koersif. Jika orang autis menjauh dari interaksi sosial, fasilitator memberikan ruang kepada orang autis dengan menggunakan permainan paralel untuk mendapatkan kepercayaan anak atau orang dewasa. Untuk mendorong perolehan keterampilan, program ini menggunakan motivasi belajar khusus orang autis.

Pengembang program mengklaim jika orang tua belajar menerima orang yang mereka cintai tanpa penilaian bahwa mereka akan mengajar diri mereka sendiri untuk berinteraksi dengan orang lain, dan ini akan memungkinkan mereka untuk terlibat dalam interaksi sosial karena mereka memilih untuk mempelajari keterampilan tersebut. Sebuah studi tahun 2003 menemukan bahwa keterlibatan dengan program menyebabkan lebih banyak kerugian daripada manfaat bagi keluarga yang terlibat dari waktu ke waktu, meskipun ada korelasi yang kuat antara pola pelaksanaan intervensi dan persepsi orang tua tentang kemanjuran intervensi. [4] Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa program tidak selalu dilaksanakan seperti yang dijelaskan dalam literatur, yang berarti akan sulit untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dan kegagalannya

Pada 1970-an, Barry dan Samahria Kaufman menciptakan modalitas pengobatan untuk putra mereka, Raun, yang telah didiagnosis autisme parah. Namun, masih belum jelas apakah Raun Kaufman pernah autis. Dari lima klinik yang mengevaluasi anak laki-laki tersebut di Negara Bagian New York — masing-masing menggambarkannya sebagai “penyendiri secara sosial dan tidak komunikatif”, hanya klinik keenam yang merasa dia autis.

Pada tahun 1976, Barry Neil Kaufman menerbitkan Son-Rise , sebuah buku yang menceritakan pemulihan yang diklaim putranya, yang ia terbitkan sendiri pada tahun 1995 dengan judul Son-Rise: The Miracle Continues . [1] Buku itu diadaptasi menjadi film dokudrama yang disiarkan televisi, berjudul Son-Rise: A Miracle of Love dan ditayangkan di NBC pada 1979 .

Efektivitas

Pada akhir 2013, artikel jurnal tinjauan sejawat pertama yang memberikan bukti keefektifan Program Son-Rise diterbitkan oleh para peneliti di Universitas Northwestern. Anak-anak dalam kelompok eksperimen menerima 40 jam program Son-Rise selama satu minggu. Studi ini menemukan bahwa anak-anak dalam kelompok eksperimen memiliki peningkatan yang signifikan dalam tingkat orientasi kepala dan gerak tubuh yang ditunjukkan selama pemeriksaan 15 menit dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima intervensi. Namun, penelitian ini tidak menggunakan alokasi acak atau desain eksperimental buta tunggal, melainkan kelompok kontrol dipilih oleh orang tua berdasarkan persepsi mereka atas efektivitas intervensi. Para peneliti menyarankan lebih banyak penelitian harus “mengevaluasi perbedaan antara sikap orang tua dan keefektifan intervensi yang sebenarnya.

Kritik dan kurangnya kasus yang sembuh

Tidak ada normalisasi yang terdokumentasi dengan anak-anak yang lebih besar, dan mungkin keberhasilan itu “bergantung pada tingkat potensi intelektual tertentu”.Beberapa ahli mempertanyakan penekanan pada kontak mata dan potensi masalah bagi beberapa anak.Konsensus dalam komunitas medis adalah bahwa tidak ada obat untuk autisme dan hanya sedikit perawatan yang memiliki bukti empiris untuk perbaikan gejala.

ABA-VB

Sesuai dengan artinya, verbal behavior (VB) yang akan dibahas pada artikel ini sangat berkaitan dengan bahasa (verbal) dan perilaku. Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang bisa ditampilkan secara beragam melalui bicara, tulisan, dan gerak tubuh. Misalnya, saat anak ditanya, “Mau makan?” dan dia menggeleng, berarti dia berbahasa melalui gerak tubuhnya. Jika anak menjawab “iya”, maka ia berbahasa secara verbal. Kita menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri dan menjalin interaksi sosial. Apa jadinya jika seseorang tidak bisa berbahasa? Orang yang tidak bisa berbahasa berarti tidak bisa berkomunikasi karena dia tidak bisa menyampaikan pemikirannya serta kesulitan membangun hubungan dengan orang lain. Perlu disadari bahwa kemampuan berbahasa tidak tiba-tiba muncul dalam diri seseorang. Dalam psikologi perkembangan, dijelaskan bahwa anak secara perlahan belajar komunikasi dari lingkungannya, termasuk dari orang tuanya yang sering mengajaknya bicara meski anaknya saat itu belum paham bahasa.

Jika kemampuan berbahasa tidak berkembang dengan baik, maka banyak aktivitas anak yang akan terhambat. Kondisi dimana kemampuan bahasa terbentuk secara terlambat disebut language delays (keterlambatan bahasa). Kondisi ini disebabkan adanya gangguan saraf otak, berbeda dengan tunawicara yang disebabkan gangguan organ wicara (masalah pada pita suara, tenggorokan, dan lainnya). Pada dasarnya, anak dengan language delays bisa berbahasa secara verbal, akan tetapi ia memproses bahasa lebih lambat atau cenderung tidak termotivasi untuk verbal. Kasus ini umum terjadi pada anak-anak dengan spektrum autisme, mereka memiliki keinginan yang rendah pada interaksi sosial sehingga mereka cenderung jarang berbahasa verbal. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan bagaimana cara kita berbahasa. Semua cara berbahasa dapat dilakukan bergantian sesuai situasi. Akan tetapi dalam hidup bermasyarakat, seseorang dituntut untuk bisa berbahasa secara verbal, kecuali memang ada gangguan pada organ wicaranya. Apabila anak ‘terlihat seperti pada umumnya’, maka anak seharusnya bisa berbicara. Anak dengan spektrum autisme yang tidak tertarik verbal akan terlihat sebagai ‘masalah’ di kehidupan bermasyarakatnya.

Berkaitan dengan kemampuan berbahasa, program terapi VB dirancang untuk anak-anak dengan keterlambatan bahasa baik yang memiliki disabilitas atau tidak. Program VB menggunakan prinsip ABA (applied behavior analysis) atau prinsip perilaku, yaitu suatu pendekatan psikologi yang fokus pada perilaku dan diterapkan berdasarkan penelitian ilmiah. Karena perilaku merupakan aktivitas seseorang yang dapat dilihat dan dapat diukur, program ini fokus pada apa yang ditampilkan oleh anak. Perasaan atau pemikiran yang tidak ditampilkan oleh anak mendapat perhatian kecil pada program ini. Program VB menekankan pada motivasi dan kemampuan meminta (manding) dan menekankan pada bahasa yang fungsional (bisa langsung digunakan anak sehari-hari) serta jumlah kata yang dikuasai anak tapi tetap disesuaikan dengan fungsinya pada kehidupan sehari-hari anak.

Kemampuan bahasa terbagi menjadi dua jenis, yaitu bahasa ekspresif dan bahasa reseptif. Bahasa ekspresif digunakan saat seseorang ingin menyampaikan keinginannya, seperti mengatakan, “aku ingin permen”. Sementara itu, bahasa reseptif digunakan untuk merespon keinginan orang lain, seperti anak yang mengambil permen karena diminta orang tuanya. Dalam program VB, anak akan belajar dua jenis kemampuan bahasa ini secara merata. Anak tidak akan lanjut ke tingkat kesulitan yang lebih tinggi jika kemampuan bahasanya belum seimbang. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran program VB berfokus pada kemampuan manding.

Manding, berasal dari kata command atau demand yang artinya memerintah atau meminta. Dalam program ini, anak akan dilatih untuk meminta benda atau aktivitas tertentu.

Contoh:

Orang tua                   : Mau apa?

Anak                            : (diam)

Orang tua                   : Mau apa? Permen (menunjukkan permen pada anak)

Orang tua                   : Mau apa?

Anak                            : Permen

Orang tua                   : (memberikan permen)

Walaupun anak belum bisa mengatakan permen dengan benar atau sekedar mengucapkan ‘mmen’, hal ini bisa dianggap mengucapkan permen. Poin penting pada kemampuan ini adalah anak dapat meminta benda atau aktivitas tertentu. Untuk melatih kemampuan ini, orang tua perlu memancing motivasi anak dengan benda atau aktivitas yang sangat disukai. Semakin anak menyukai benda atau aktivitas tersebut, semakin tinggi keinginannya untuk meminta. Dengan begitu, anak yang awalnya tidak terbiasa verbal terdorong untuk berbicara. Selain kemampuan manding, anak juga akan dilatih kemampuan bahasa yang lain.

Saat orang tua memutuskan untuk memberikan terapi VB, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:

1. Melakukan asesmen awal untuk mengetahui tingkat kemampuan anak. Asesmen bisa dilakukan oleh siapa saja asal memahami prinsip perilaku dan bahasa. Apabila tidak yakin untuk melakukan asesmen sendiri, orang tua bisa meminta bantuan kepada tenaga profesional.

2. Merancang kurikulum VB sesuai kebutuhan anak, termasuk apabila menggunakan jasa tenaga profesional.

3. Melaksanakan program VB berdasarkan rancangan yang sudah dibuat. Apabila orang tua ingin melaksanakan terapi sendiri untuk anak di rumah, perlu mempesiapkan beberapa hal sebelum pelaksanaan program.

 

Sumber :

DALTA OZORA // Sekolah Anak Autis & Special Needs, Alamat : Sidomulyo RT 11/RW 3, Kec.Sawahan, Kab. Madiun II Jl.Mayjend Sungkono No.62 Lantai 2, Madiun // Izin Diknas Kab.Madiun No. 412.9/308/402.107.05/2008

MOBILE PHONE 0857-7000-9191

E-mail: ariefHYPERLINK “mailto:ariefbudhisantoso@yahoo.com”budhisantoso@yahoo.com

http://autismadiun.blogspot.com

 

 

Have your say