PEMBELAJARAN BAGI PDBK (PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS) SAAT BDR (BELAJAR DIRUMAH)

Pesona Moderato FM Madiun

PEMBELAJARAN BAGI PDBK (PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS) SAAT BDR (BELAJAR DIRUMAH)

Selama masa Pandemi banyak lembaga pendidikan, terutama lembaga pendidikan formal, yang tidak mungkin melakukan proses pembelajaran luring (tatap muka), sehingga saat tidak diijinkannya sekolah beroperasi, beberapa lembaga pendidikan melaksanakan/memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah, untuk nantinya diserahkan kepada guru melalui beberapa platform/media pembelajaran, biasanya menggunakan platform/media

  1. Whatsapp, google meet, youtube, video dll, terutama bagi penyandang tuna daksa, adhd, learning disability;
  2. Screenreader, largeprint, penterjemah isyarat, captioning, bagi penyandang tuna netra dan tuna rungu;
  3. Sedangkan bagi penyandang autisme, tuna grahita dan tuna ganda, masih membutuhkan banyak dukungan dan pendampingan dari orang tua dan pengasuh, agar dapat mengikuti proses BDR

Persentasi penggunaan media pembelajaran

  • 55,9 % MENGGUNAKAN WA GROUP
  • 27 % MENGGUNAKAN LAIN-LAIN
  • 8,1 % MENGGUNAKAN YOU TUBE
  • 7,2 % MENGGUNAKAN GOOGLEMEET
  • 1,8 % MENGGUNAKAN ZOOM

Survey nasional tentang pelaksanaan BDR

  • 7751 ( 98 %) melaksanakan bdr
  • 6663 ( 84,5 %) menggunakan aplikasi wa
  • Sumber belajar paling favorit
    • Buku siswa
    • Pemberian tugas melalui pesan/chat
    • Lembar kerja

Jumlah pdbk pada sekolah luar biasa

  • Tuna grahita ringan 44753
  • Tuna grahita sedang 35227
  • Tuna rungu 28688
  • Autisme 11033

Jumlah pdbk pada sekolah inklusi

  • Kesulitan belajar 27595
  • Tuna netra 10053
  • Cerdas istimewa 6228
  • Hyperaktif 5353
  • Autisme 3924

Karakteristik ASD pada proses pendidikan reguler

Kekuatan

  • Kemampuan visual/spatial
  • Teliti terhadap hal-hal detail
  • Mudah mengingat informasi faktual
  • Menyukai rutinitas

Kemampuan yang HF ada pada taraf rata-rata. Sedangkan yang LF, tergantung dari tingkat kecerdasannya

Karakteristik ASD

Kelemahan

  • Kesulitan mengungkapkan emosi menggunakan verbal
  • Sulit memahami pikiran, perasaan dari sudut pandang orang lain.
  • Sulit memahami bahasa abstrak

KENDALA YANG DIHADAPI OLEH ORANG TUA

  1. Mood dari anak untuk belajar
  2. 18 % materi pelajaran
  3. 9 % pelaksanaan pembelajaran
  4. 6,3 % jaringan internet
  5. 2,7 % media pembelajaran

Langkah – langkah assesment belajar menggunakan PPI (program pembelajaran individual)

  1. ASSESMENT PERKEMBANGAN AKADEMIK ;
  2. KOMPENSATORIS DAN SUMBER DAYA PENDUKUNG.

sehingga dapat mendapatkan gambaran siswa dan lingkungan serta kebutuhannya. Sedangkan bagi anak berkebutuhan khusus (autisme), hampir sebagian besar orang tua keberatan dan kesulitan dalam memberikan intervensi pada kasus ASD. Pada kasus spectrum autisme yang terbiasa dengan pola dan rutinitas yang teratur, saat belajar di rumah dengan durasi waktu dan tenaga pengajar yang “berbeda” akan muncul penolakan serta pengalihan. Posisi orang tua juga sulit untuk berperan ganda, sebagai pola pengasuhan dan pengajaran sekaligus. Anak terbiasa “bermain” dan bersikap santai selama di rumah, berbeda saat belajar di tempat terapi, sehingga kesulitan dalam membentuk perilaku dan kepatuhan.

Sehingga materi yang diberikan mengulang materi yang sudah pernah dikuasainya atau lebih banyak aktivitas yang berkaitan dengan motorik kasar. Sedangkan untuk materi yang berkaitan dengan kemampuan bahasa ekspresif dan konsentrasi, anak masih kesulitan untuk bisa tetap fokus.

 

Sumber :

DALTA OZORA // Sekolah Anak Autis & Special Needs, Alamat : Sidomulyo RT 11/RW 3, Kec.Sawahan, Kab. Madiun II Jl.Mayjend Sungkono No.62 Lantai 2, Madiun // Izin Diknas Kab.Madiun No. 412.9/308/402.107.05/2008

E-mail: ariefHYPERLINK “mailto:ariefbudhisantoso@yahoo.com”budhisantoso@yahoo.com

http://autismadiun.blogspot.com

Have your say