Gangguan Perilaku Masa Kanak-Kanak

Pesona Moderato FM Madiun

Gangguan Perilaku Masa Kanak-Kanak

Anak yang mengalami gangguan perilaku disebut juga sebagai anak tunalaras. Ketika mengalami gangguan ini, anak mengalami keadaan emosional yang tidak stabil. Saat berinteraksi dan berada di lingkungan sosial, perilakunya akan sangat mengganggu. Ada beberapa ciri yang menggambarkan anak yang mengalami gangguan perilaku, antara lain sebagai berikut.

  1. Tidak mampu belajar

Tidak mampu belajar atau slow learner mungkin akan dialami oleh anak dengan gangguan perilaku. Hal ini bukan disebabkan oleh faktor kesehatan seperti cacat indera atau kelainan fisik lainnya. Pada dasarnya memiliki fisiknya baik-baik saja, tetapi yang menghambat adalah keadaan psikologisnya.

  1. Tidak bisa menjalin pertemanan

Hubungan atau pertemanan dengan teman sebaya, bahkan orangtua dan gurunya di sekolah. Karena perilakunya yang labil, emosional, dan berubah-ubah, anak menjadi individualis karena lingkungannya tidak bisa menerima keadaan tersebut.

  1. Terobsesi terhadap sesuatu

Jika memiliki kesenangan, ia cenderung terobsesi sehingga nampak tidak wajar. Contohnya, si kecil menyukai boneka beruang, boneka itu akan dibawa kemana-mana, menolak untuk dilepaskan bahkan menjadi kusam dan kotor karena Anda kesulitan untuk mencucinya.

  1. Mood yang berubah-ubah

Anak yang mengalami gangguan perilaku umumnya menunjukkan mood atau suasana hati yang berubah-ubah secara drastis dan tanpa sebab yang jelas. Mood mudah terganggu atau terdistraksi, tiba-tiba marah, depresi, dan kecewa.

BEBERAPA GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK YANG PERLU DIWASPADAI

Melansir Better Health Channel, beberapa gangguan emosional dan perilaku berikut cukup banyak terjadi pada anak dan memerlukan penanganan khusus

  1. Oppositional defiant disorder (ODD)

Satu dari 10 anak di bawah usia 12 tahun dicurigai mengalami gangguan perilaku ini. Anak yang mengalami ODD biasanya dikenal sebagai anak yang suka memberontak. Adapun tanda-tandanya adalah sebagai berikut.

  • Mudah marah, sensitif dan terganggu oleh perilaku orang lain.
  • Sering mengalami temper tantrumyaitu meluapkan emosi dengan menangis kencang, mengamuk, hingga berguling-guling di lantai.
  • Selalu berdebat dengan orang yang lebih dewasa terutama orang tua.
  • Tidak patuh pada aturan.
  • Sengaja mengganggu atau menjahili orang lain.
  • Tidak percaya diri.
  • Sangat mudah frustasi.
  • Menyalahkan orang lain ketika melakukan kesalahan atau menghadapi situasi yang buruk.
  1. Conduct disorder (CD)

Anak dengan gangguan perilaku ini biasanya disebut sebagai anak yang nakal. Ini karena perbuatannya yang bandel dan susah diatur. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Satu dari 3 anak yang mengalami gangguan ini juga mengalami gangguan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) yaitu gangguan fokus dan hiperaktif.

Anak dengan CD umumnya menunjukkan ciri-ciri berikut.

  • Sering melawan aturan yang ditetapkan oleh orang tua, guru atau pihak berwenang lainnya.
  • Sering membolos.
  • Cenderung merokok dan minum alkohol di usia muda.
  • Mudah tertarik menggunakan narkoba.
  • Kurang rasa empati terhadap orang lain.
  • Agresif terhadap hewan dan orang lain.
  • Menunjukkan perbuatan sadis bahkan cenderung melakukan pelecehan seksual.
  • Gemar mem-bully.
  • Mahir dalam perkelahian.
  • Menggunakan senjata saat berkelahi.
  • Sering berbohong.
  • Melakukan tindakan kriminal atau vandalismeseperti mencuri, sengaja menyulut kebakaran, serta merusak lingkungan dan fasilitas umum.
  • Cenderung melarikan diri dari rumah.
  • Dalam kasus yang langka, anak dengan CD cenderung melakukan bunuh diri.

Anda sebaiknya tidak menganggap remeh jika anak menunjukkan ciri-ciri tersebut. Pasalnya, 50% anak disinyalir mengalami gangguan ini. Segeralah menanganinya agar tidak menimbulkan kerugian pada diri anak dan orang lain.

  1. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

Sekitar 2% hingga 5% anak diduga mengalami gangguan ini. Adapun kejadian pada anak laki-laki lebih banyak terjadi. Beberapa ciri-ciri ADHD adalah sebagai berikut.

  • Sulit fokus

Anak dengan gangguan perilaku ADHD biasanya sulit berkonsentrasi, mudah lupa pada instruksi, tidak menyelesaikan tugas sampai tuntas.

  • Impulsif

Sering melakukan tindakan tanpa mempertimbangkan risikonya sehingga seringkali menyebabkan masalah baik disengaja maupun tidak.

  • Meledak-ledak

Anak dengan ADHD cenderung “bersumbu pendek” atau dengan kata lain mudah marah dan meremehkan orang lain.

  • Overaktif

Overaktif dalam hal ini maksudnya adalah sering melakukan gerakan yang berulang seperti menggoyang-goyangkan kaki, meremas-remas tangan, dan terlihat gelisah.

FAKTOR RISIKO GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK

Penyebab gangguan perilaku seperti ODD, CD dan ADHD di atas masih belum dapat dipastikan. Namun, sejumlah hal berikut dapat menjadi faktor-faktor yang mungkin meningkatkan risikonya.

  1. Jenis kelamin

Berdasarkan angka kejadiannya, anak laki-laki lebih banyak mengalami gangguan perilaku daripada anak perempuan. Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara jenis kelamin terhadap perilaku sosial anak.

  1. Kondisi saat di dalam kandungan dan saat dilahirkan

Adanya gangguan saat hamil, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah diduga menjadi faktor yang meningkatkan risiko gangguan perilaku pada anak.

  1. Temperamen

Anak yang sulit mengelola emosinya akan lebih mudah menunjukkan gejala gangguan perilaku sejak dini. Jika tidak segera diatasi, gangguan ini akan berpengaruh pada kepribadiannya.

  1. Riwayat keluarga

Jika dalam keluarga terdapat riwayat gangguan perilaku, baik itu orang tua, kakek, atau anggota keluarga lainnya mengalami kondisi ini, maka risiko anak Anda mengalami kondisi tersebut juga semakin besar.

  1. Kelemahan intelektual

Anak dengan disabilitas intelektual dua kali lebih berisiko mengalami gangguan perilaku.

 

Sumber: Dalta Ozora

Have your say