Para Ahli Temukan Planet Ekstrasurya dengan Hujan Permata

Pesona Moderato FM Madiun

Para Ahli Temukan Planet Ekstrasurya dengan Hujan Permata

Para astronom menemukan planet ekstrasurya raksasa atau eksoplanet yang berjarak 855 tahun cahaya dari Bumi. Planet itu memiliki kandungan logam dan hujan permata. Hal itu diungkap oleh sebuah penelitian terbaru yang menunjukkan bagaimana air bersirkulasi di antara dua sisi planet yang dinamai WASP-121B. Hasil penelitian diunggah di Jurnal Nature Astronomy.

Planet yang pertama kali ditemukan pada 2015 ini dianggap sebagai planet yang mirip Jupiter, memiliki suhu yang sangat panas dan memiliki massa serta diameter yang lebih besar daripada planet terbesar di tata surya kita.

Sejak itu, para peneliti telah membuat penemuan yang menunjukkan bahwa WASP-121b semakin asing semakin banyak yang mereka pelajari. Planet ekstrasurya memiliki atmosfer uap air yang bercahaya dan sedang berubah bentuk menjadi bentuk bola karena tarikan gravitasi yang kuat dari bintang yang mengorbitnya.

Setiap 30 jam, WASP-121b menyelesaikan satu orbit dan terkunci secara pasang surut, seperti halnya bulan terhadap Bumi. Itu berarti satu sisi planet ini merasakan sisi siang dan malam hari.

Sekarang, para astronom telah mempelajari kedua sisi planet untuk lebih memahami atmosfer dan cuaca menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble. Di Bumi, air menguap dan uapnya mengembun menjadi awan, yang kemudian melepaskan hujan. Pada WASP-121b, air mengalami siklus yang berbeda.

Atom-atom air tersedot oleh suhu panas terik yang dialami planet di siang hari. Atom-atom ini dibawa ke sisi malam oleh angin kecepatan lebih dari 17.703 kilometer per jam. Di planet bagian sisi malam, molekul air berkumpul untuk membentuk air sebelum akhirnya didorong ke siang hari.

Perbedaan suhu antara kedua sisi planet menunjukkan bahwa sisi malam cukup dingin untuk membentuk awan dengan kandungan logam, yang terbuat dari kandungan besi dan korundum. Korondum merupakan kandungan yang kerap ditemukan pada batuan rubi dan safir.

Sama seperti uap air yang berputar-putar di WASP-121b, awan logam ini mungkin terdorong ke siang hari di mana logam menguap menjadi gas. Tapi sebelum awan meninggalkan sisi malam, mereka bisa melepaskan hujan yang terbuat dari permata cair.

Temuan ini juga mengungkapkan perbedaan drastis suhu antara siang dan malam di planet ini, yang ditentukan oleh tim dengan melacak siklus air di WASP-121b.

Di siang hari, suhu ada pada 2.227 derajat Celcius, dan di lapisan atmosfer terdalam mencapai 3.227 derajat Celcius. Sedangkan di sisi malam, suhu udara turun dengan suhu terpanas pada pada 1.527 derajat Celcius, dan kadang turun menjadi 1.227 derajat Celcius di atmosfer bagian atas.

 

Baca artikel selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220223180740-199-763124/ahli-temukan-planet-ekstrasurya-dengan-hujan-permata

Have your say