Kota Madiun, Waspada Banjir

Pesona Moderato FM Madiun

Kota Madiun, Waspada Banjir

MADIUN – Ini bukan sekadar genangan. Kota Madiun benar-benar dikepung banjir tadi malam (1/3). Nyaris 27 kelurahan di tiga kecamatan terendam. Ketinggian air di sejumlah titik bahkan mencapai 1 meter. Kejadian ini langsung mengusik para petinggi pemkot.

Sekitar pukul 21.00, Wawali Sugeng Rismiyanto dan Sekda Maidi langsung menggelar rapat terbatas di kantor Kelurahan Nambangan Kidul. Laporan sementara dari para lurah, camat, hingga tim BPBD Kota Madiun, tercatat 80 unit rumah warga yang terendam. ‘’Masih terus kami pantau, sementara ini 80 rumah yang terendam,’’ kata Sekda Maidi.

Hasil pantauan terakhir tim pemkot, belum ada laporan terkait evakuasi warga. Sebab, kondisi air memang mulai surut sekitar pukul 20.30. Ketinggian air di semua wilayah juga bervariasi. Mulai dari 50 sentimeter hingga 1 meter. ‘’Paling tinggi itu di Jalan Kutilang, sampai 1 meter. Tapi, laporan pukul 21.00 sudah mulai surut. Jalan Pahlawan juga lumayan tinggi,’’ jelasnya.

Pemkot langsung bereaksi cepat dengan mengoperasikan sembilan mesin pompa yang berada di Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan A. Yani. Menurut Maidi, penyebab utama banjir bukan lantaran tidak berfungsinya saluran air di kawasan kota. Melainkan karena curah hujan tinggi sejak pukul 17.00. Selain itu, debit DAS Kali Madiun juga tinggi. ‘’Jadi, tidak seimbang. Sehingga saluran air dalam kota overload karena air tidak bisa masuk ke DAS Kali Madiun,’’ ujarnya.

Karena itu, jalan satu-satunya adalah dengan mengoperasikan semua mesim pompa. Langkah ini dinilai efektif lantaran air cepat menyusut. Maidi sudah meminta semua lurah, camat, dan tim BPBD Kota Madiun untuk terus melakukan pemantauan. Termasuk mengambil tindakan cepat tanggap bencana sesuai kondisi di lapangan. ‘’Kami masih terus pantau sampai air benar-benar surut. Tapi, kejadian ini tidak sama dengan peristiwa banjir pada 2007,’’ pungkasnya.

Kabid Bina Marga DPU dan Tata Ruang Kota Madiun Jariyanto menambahkan, hujan semalam membuat seluruh jalan protokol di wilayah kota terendam. Berdasarkan pantauan di lapangan, penyebab air meluber ke jalan adalah saluran drainase yang tidak lagi mampu menampung tingginya debit air. ‘’Beberapa saluran drainase mengalami pendangkalan dan sedimentasi. Sehingga ketika hujan deras, air meluber ke jalan. Tapi, sifat genangan air tidak lama. Hanya sekitar 30 menit di beberapa titik,’’ tandasnya.

Have your say