LAYANAN PENDIDIKAN AWAL BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Pesona Moderato FM Madiun

LAYANAN PENDIDIKAN AWAL BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Program Intervensi Dini:

Discrete Trial Training dari Lovaas: Merupakan produk dari Lovaas dkk pada Young Autistikm Project di UCLA USA, walaupun kontroversial, namun mempunyai peran dalam pembelajaran dan hasil yang optimal pada anak-anak penyandang autistik. Program Lovaas (Program DTT) didasari oleh model perilaku kondisioning operant (Operant Conditioning) yang merupakan faktor utama dari program intensive DTT. Pengertian dari Applied Behavioral Analysis (ABA), implementasi dan evaluasi dari berbagai prinsip dan tehnik yang membentuk teori pembelajaran perilaku (behavioral learning), adalah suatu hal yang penting dalam memahami teori perilaku Lovaas ini.

Teori pembelajaran perilaku (behavioral learning) didasari oleh 3 hal:

  • Perilaku secara konseptual meliputi 3 term penting yaitu antecedents/perilaku yang lalu, perilaku, dan konsekwensi.
  • Stimulus antecendent dan konsekwensi sebelumnya akan berefek pada reaksi perilaku yang muncul.
  • Efektifitas pengajaran berkaitan dengan kontrol terhadap antecendent dan konsekwensi. Yaitu dengan memberikan reinforcement yang positif sebagai kunci dalam merubah perilaku. Sehingga perilaku yang baik dapat terus dilakukan, sedangkan perilaku buruk dihilangkan (melalui time out, hukuman, atau dengan kata tidak).

Dalam teknisnya, DTT terdiri dari 4 bagian yaitu:

  • stimuli dari guru agar anak berespons
  • respon anak
  • konsekwensi
  • berhenti sejenak,dilanjutkan dengan perintah selanjutnya

Intervensi LEAP (Learning Experience and Alternative Program for preschooler and parents)

Intervensi LEAP menggabungkan Developmentallly Appropriate Practice (DAP) dan tehnik ABA dalam sebuah program inklusi dimana beberapa teori pembelajaran yang berbeda digabungkan untuk membentuk sebuah kerangka konsep. Meskipun metoda Ini menerima berbagai kelebihan dan kekurangan pada anak-anak penyandang autistik, titik berat utama dari teori dan implementasi praktis yang mendasari program ini adalah perkembangan sosial anak. Oleh sebab itu, dalam penerapan ini teori autistik memusatkan diri pada central social deficit. Melalui beragamnya pengaruh teoritis yang diperolehnya, model LEAP menggunakan teknik pengajaran reinforcement dan kontrol stimulus. Prinsip yang mendasarinya adalah :

  1. Semua anak mendapat keuntungan dari lingkungan yang terpadu
  2. Anak penyandang autistik semakin membaik jika intervensi berlangsung konsisten baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat
  3. Keberhasilan semakin besar jika orang tua dan guru bekerja bersama-sama
  4. Anak penyandang autistik bisa saling belajar dari teman-teman sebaya mereka
  5. Intervensi haruslah terancang, sistematis, individual
  6. Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dan yang normal akan mendapat keuntungan dari kegiatan yang mencerminkan DAP. Kerangka konsep DAP berdasarkan teori perilaku, prinsip DAP dan inklusi.

Floor Time:

Pendekatan Floor Time berdasarkan pada teori perkembangan interaktif yang mengatakan bahwa perkembangan ketrampilan kognitif dalam 4 atau 5 tahun pertama kehidupan didasarkan pada emosi dan relationship (Greenspan & Wieder 1997a). Jadi hubungan pengaruh dan interaksi merupakan komponen utama dalam teori dan praktek model ini.

Greenspan dkk mengembangkan suatu pendekatan perkembangan terintegrasi untuk intervensi anak yang mempunyai kesulitan besar (severe) dalam berhubungan (relationship) dan berkomunikasi, dan tehnik intervensi interaktif yang sistematik inilah yang disebut Floor Time. Kerangka konsep program ini diantaranya:

  • relationship
  • acuan (milestone) sosial yang spesifik
  • hipotetikal tentang autistik

TEACCH (Treatment and Education of Autistik and Related Comonication Handicapped Children)

Divisi TEACCH merupakan program nasional di North Carolina USA, yang melayani anak penyandang autistik, dan diakui secara internasional sebagai sistem pelayanan yang tidak terikat/bebas. Dibandingkan dengan ketiga program yang telah dibicarakan, program TEACCH menyediakan pelayanan yang berkesinambungan untuk individu, keluarga dan lembaga pelayanan untuk anak penyandang autistik. Penanganan dalam program ini termasuk diagnosa, terapi/treatment, konsultasi, kerjasama dengan masyarakat sekitar, tunjangan hidup dan tenaga kerja, dan berbagai pelayanan lainnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang spesifik. Para terapis dalam program TEACCH harus memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang termasuk, speech pathology, lembaga kemasyarakatan, intervensi dini, pendidikan luar biasa dan psikologi. Konsep pembelajaran dari model TEACCh berdasarkan tingkah laku, perkembangan dan dari sudut pandang teori ekologi, yang berhubungan erat dengan teori dasar autisme.

Program Terapi Penunjang:

Beberapa jenis terapi bagi anak autistik, antara lain:

  1. Terapi Wicara: membantu anak melancarkan otot-otot mulut sehingga membantu anak berbicara lebih baik
  2. Terapi Okupasi: untuk melatih motorik halus anak
  3. Terapi Bermain: mengajarkan anak melalui belajar sambil bermain
  4. Terapi medikamentosa/obat-obatan (drug therapy): dengan pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang.
  5. Terapi melalui makanan (diet therapy): untuk anak-anak dengan masalah alergi makanan tertentu
  6. Sensory Integration Therapy: untuk anak-anak yang mengalami gangguan pada sensorinya
  7. Auditory Integration Therapy: agar pendengaran anak lebih sempurna
  8. Biomedical treatment/therapy: penanganan biomedis yang paling mutakhir, melalui perbaikan kondisi tubuh agar terlepas dari faktor-faktor yang merusak ( dari keracunan logam berat, efek casomorphine dan gliadorphin, alergen, dsb

 

Sumber :

D A L T A      O Z O R A  [SEKOLAH ANAK AUTIS & SPECIAL NEEDS]

SIDOMULYO RT 11/RW 3, KEC. SAWAHAN, KAB. MADIUN / MAYJEND. SUNGKONO NO 62 LANTAI 2, MADIUN (0819615210) /
E-mail: daltozora@gmail.com / HYPERLINK “mailto:ariefbudhisantoso@yahoo.com”
IzinDiknasKab.Madiun No. 412.9/308/402.107.05/2008

http://autismadiun.blogspot.com

Have your say